Bahan Ajar Sekolah Minggu Kelas Kecil
Tema: “Goliat dan Daud”
Bahan Cerita diambil alih di dalam 1 Samuel 17:1-58
Tujuan:
Agar anak-anak bisa menyadari betapa besar penyertaan Tuhan di dalam kehidupan kita
Ketika kita mengadalkan Tuhan suatu perihal yang tidak bisa saja menurut manusia akan bisa saja di di dalam Tuhan
Ketika kita percaya semuanya kepada Allah maka Ia akan memampukan dan memberkati kita
Bahan Mengajar Sekolah Minggu
Pokok Renungan
Goliat merupakan tentara orang Filistin yang berasa dari Gat. Badannya besar. Disebutkan di dalam Alkitab bahwa tingginya enam hasta sejengkal. Goliat memakai perlengkapan perang lengkap. Ketopong tembaga tersedia di kepalanya, pakaian zirah yang bersisi dan beratnya raih lima ribu syikal tembaga, penutup kaki dari temabaga, bahunya memanggul lembing tembaga. Ia terhitung membawa tombak yang besar dan berat. Goliat merupakan orang yang gagah dan terlatih untuk berperang. Ketika orang Israel menyaksikan Goliat, mereka benar-benar ketakutan. Apalagi Goliat berharap orang Israel untuk memberikannya seseorang untuk melawannya. Jika Israel menang melawan Goliat makan Filistin akan menjadi hamba mereka. Begitu terhitung sebaliknya. Jika Israel menang maka Filistin akan menjadi hamba mereka. Ketika selesai berkata demikian, bangsa Israel benar-benar kekhawatiran dan risau sebab Goliat merupakan tidak benar satu kebanggan Filistin yang tentunya akan jauh lebih hebat dan lebih kuat dibandingkan semua tentara Israel.
Daud adalah orang Efrata yang merupakan anak Isai. Daud merupakan penggembala domba. Daud merupakan anak bungsu dan tiga orang kakak Daud merupakan tentara orang Israel. Pada suatu hari, Isah menyuruh Daud untuk berikan tambahan makanan kepada tiga orang kakaknya dan untuk meliga apakah tiga orang kakak Daud ini selalu selamat atau tidak terlebih terhadap pas itu Israel sedang berperang melawan Filistin.
Daudpun berangkat pagi-pagi sekali ke perkemahan untuk menemui kakak-kakaknya. Setibanya disana, tentara Israel sedang berbaris dang mengangkat sorak perang. Makanan yang dibawanya sesudah itu dititipkan kepada penjaga dan Daud berlari menuju arah barisan untuk bertanya apakah kaknya selalu selamat atau tidak. Ketika tiba di barisan, keluarlah Goliat pendekar perang orang Filistin itu dan berkata layaknya sebelumnya agar tersedia seorang dari bangsa Israel yang maju dan berperang melawannya. Tentara Israel benar-benar ketakutan. Mereka lari sesudah menyaksikan Goliat mencemooh dan mengejek mereka. Daud benar-benar penasaran mengapa Goliat mencemooh tentara Israel. Daud pun bertanya apa yang akan dilaksanakan Filistin kalau Israel bisa melawannya. Tidak tersedia seorang pun menjawab. Bahkan tidak benar seorang kakak Daud memarahi Daud. Hal ini terdengar samapai kepada Saul hingga Saul pun memanggil Daud untuk bersua dengannya. Daud pun berkata kepada Saul agar ia diijinkan untuk melawan Goliat. Awalnya Saul melarang, tapi sebab keyakinan Daud, Saulpun mengijinkannya untuk pergi melawan orang Filistin itu. Daud telah memakai peralatan perang lengkap jadi dari kepala hingga kaki. Ia terhitung diberikan pedang oleh Saul. Namun, Daud tambah menanggalkannya sebab Daud tidak bisa manfaatkan peralatan perang lengkap yang berat tersebut. Sebelum memnghampiri Goliat, Daud mengambil alih tongkatnya dan mengambil alih lima buah batu yang licin yang sesudah itu ditaruhnya ke di dalam kantung gembalanya.
Ketika Goliat menyaksikan Daud, bangkitlah amarah Goliat sebab ia jadi sedang diremehkan oleh orang Israel. Jika dibandingkan bersama dengan Goliat sungguh Daud tidak tersedia apa-apanya. Tubuhnya tidak sebesar Goliat dan ia bukanlah seorang tentara terlatih layaknya Goliat. Ia cuma seorang penggembala kambing domba. Bahkan pas menemui Goliat, Daud tidak mengenakan jubah perang. Ia cuma manfaatkan tongkat yang dibawanya saja. Meliat Daud, Goliat terhitung mengejeknya dan percaya bahwa tentu ia akan menang melawan Daud terlebih Goliat berkata kepada Daud bahwa dagingnya akan diberikan kepada burung-burung di udara dan binatang-binatang di padang. Tetapi mendengar perkataan Goliat, Daud tidak gentar sedikitpun. Ia tidak risau terlebih selalu percaya bahwa Tuhan tentu akan melindunginya dan ia tentu bisa mengalahkan Goliat orang Filistin itu. Ketika Goliat bergerak maju, Daud berlari menuju Goliat. Ia mengambil alih sebuah batu yang telah ia siapkan dari di dalam kantungnya. Ia meleparkan batu berikut agar batu berikut pas perihal dahi Goliat hingga ia jatuh. Daud sesudah itu mengambil alih pedang Goliat dan menghabisi Goliat bersama dengan pedan itu. Dengan matinya Goliat, Daud pun menang. Ia membunuh Goliat tanpa pedang yang perlu ia bawa sebagai tidak benar satu perlengkapan dan tanpa manfaatkan jubah perang lengkap. Bangsa Israelpun bersorak dan menuji Daud dan juga Allah.
Apa yang dilaksanakan oleh Daud ini berikan tambahan pelajaran yang punya nilai kepada kita sebagai pengajar maupun kepada anak-anak. Seringkali kita sebagai manusia akan risau kalau mengahadapi seseorang yang jauh terlihat lebih besar dan lebih kuat dibandingkan bersama dengan kita. Selain itu, ketika kita menghadapi persoalan yang lumayan berat, kita lupa akan Allah yang selalu menyertai kita dimana pun kita berada. Sebagai orang percaya, kita perlu menyadari dan perlu menyadari bahwa kita membawa Allah yang besar dan Allah yang hebat yang bisa memakai kita untuk menjadi saksiNya yang hidup. Ketika kita menyerahkan semua hidup kita, apa yang tidak bisa saja bagi manusia akan bisa saja bagi Allah. Sama perihal nya layaknya Daud. Jika kita sebagai manusia menyaksikan Daud akan melawan Goliat apa yang tersedia di dalam asumsi kita? Pasti kita terlebih dahulu mencemooh Daud dan berkata kepada Daud bahwa Daud tentu akan kalah melawan Goliat. Memang manusia nyatanya layaknya itu sebab kalau menyaksikan perbandingan antara Daud dan Goliat tentu kita akan berpikir bahwa Goliat lah yang menang sebab Goliat merupakan pendekar perang yang dibanggakan oleh Filistin dan Goliat tentu telah belajar berperang sejak kecil Ia terhitung memakai pakaian perang lengkap. Beda layaknya Daud. Ia tidak memakai pakaian perang dan cuma tongkat yang ia bawa. Tubuhnya kecil dan tentunya ia tidak pernah berperang layaknya Goliat. Namun, Daud tidak gentar dan tidak risau sedikitpun. Ketika orang lain mencemoohnya dan tidak percaya kepadanya, ia selalu maju sebab ia percaya bahwa Allah akan menyertainya dimana pun ia berada dan tentu Allah berikan tambahan kemenangan kepada bangsa Israel.
Ingatkan kepada anak-anak bahwa mereka terhitung perlu layaknya Daud yang selalu mengandalkan Tuhan di dalam hidupnya. Ketika menghadapi ketakutan, ingatkanlah bahwa Tuhan selalu menyertai dimanapun kita berada. Ketika kita takut,kita perlu melawan rasa risau itu bersama dengan berdoa kepada Allah. Jangan rendah diri kalau orang lain merendahkan kita terlebih berkata bahwa kita tidak akan bisa saja bisa. Kita perlu buktikan bahwa kita bisa meskipun kita selalu kecil sebab Allah bersama dengan bersama dengan kita. Tidak tersedia alasan bagi kita untuk menyerah sebelum saat sementara mencoba. Tuhan tentu akan berikan tambahan kita kapabilitas sebab Tuhan telah memakai kita anak-anakNya untu bersaksi bagi Dia.
Rangkaian cerita yang dialami oleh Daud mengajarkan kepada kita bahwa suatu perihal yang berasal dari Allah tentu akan baik. Ketika kita berserah kepadaNya suatu perihal yang tidak bisa saja menjadi mungkin. Oleh sebab itu janganlah takut. Lawanlah kekhawatiran itu sebab Tuhan tersedia bersama dengan bersama dengan kita.
Ayat Hafalan
Yesaya 41:13
“Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: ”Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar